Thursday, March 3, 2011

Kegiatan : Workshop "Enjoying Reading Aloud"

ENJOYING READING ALOUD

TAMAN BACAAN MASYARAKAT PEJATEN VILLAGE, 3 MARET 2011

BY: MAILA DINIA (mailadiniahr@gmail.com)

Pengertian “READING ALOUD”

Secara harfiah “Reading Aloud” berarti membacakan dengan keras. Materi yang dibacakan bisa merupa cerita, fakta, berita, iklan ataupun bahan bacaan lainnya. Reading Aloud yang baik dilakukan sepenuh hati dengan memperhatikan ritme, irama, mimik, penekanan kata dan bahan bacaan yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar pendengar tidak bosan dan dapat menangkap pesan dari bacaan dengan baik. Reading Aloud adalah metode pengajaran yang baik dan dapat diterapkan di berbagai bidang pelajaran, jadi bukan hanya pada pembelajaran bahasa saja. Reading Aloud juga bisa dilakukan di rumah, dan efektif untuk membangun keterikatan antar orang tua dan anak.

Fakta Mengenai Budaya Baca Di Indonesia

Membacakan buku buat anak, hal sepele yang memiliki dampak luar biasa pada perkembangan anak. Di era teknologi sekarang ini budaya membaca buku mulai tergerus, tergantikan dengan tontonan menarik di TV, Internet, Games dan lainnya.

Membacakan buku, memberikan kesempatan kepada anak kita untuk mengunjungi tempat yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya, berjumpa dengan orang yang belum pernah bertemu sebelumnya dan sangat berguna untuk membangun pemahaman anak akan berbagai macam perasaan dan keadaan

Kita diciptakan oleh Tuhan berbekal dua mata, dua telinga dan satu mulut. Ini berarti manusia disuruh untuk banyak membaca dan mendengar, tapi sedikit berbicara.

Bahkan dalam Islam, ayat pertama yang diturunkan Allah pada Muhammad adalah “Iqra” yang berarti “Bacalah!”

Budaya membaca bangsa kita belum cukup baik bahkan cenderung menurun. Taufik Ismail dalam risetnya di tahun 2003 menyebutkan bahwa dahulu pada zaman Belanda siswa AMS (SMA) wajib membaca 25 buku sastra dunia yang terdiri atas empat bahasa yaitu Inggris, Belanda, Jerman dan Perancis, pada 3 tahun bersekolah...sekarang? 0 (nol)

Taufik Ismail menambahkan minat membaca siswa Indonesia yang 0 judul itu sangat jauh dari kewajiban siswa di beberapa negara: Singapura 6 judul, Brunei 7 judul, Rusia 12 judul, Kanada 13 judul, Jepang 15 judul, Swiss 15 judul, Jerman Barat 22 judul, Perancis 30 judul, Belanda 30 judul, dan AS 32 judul.

YUK BERINVENTASI 20 Menit SEHARI MEMBACA UNTUK PUTRA-PUTRI/ SISWA-SISWI KITA!

KEUTAMAAN “READING ALOUD”:

  • Wahana untuk menghabiskan waktu bersama di keluarga
  • Fun! Temukan sisi masa kecil anda dengan membaca buku buat si kecil/siswa
  • Bonding, membangun keterikatan emosional dengan anak/siswa
  • Kita bisa menunjukkan pada anak/siswa kita bahwa mereka adalah “PENTING” dan bahkan kitapun mengalokasikan waktu spesial untuk mereka...hanya untuk mereka
  • Menciptakan “PENCINTA BUKU”....anak/siswa belajar dari kita....kebiasaan kita membaca buku akan ditiru oleh mereka
  • Pembelajaran membaca secara “Natural”....bukan paksaan
  • Baik bagi perkembangan bahasa anak.
  • Membangun keterampilan mendengarkan dan melatih anak untuk berkonsentrasi
  • Membuat anak lebih percaya diri untuk mengekspresikan dirinya
  • Membangun rasa ingin tahu anak
  • Membangun kreativitas dan imajinasi anak
  • Memperluas cakrawala anak
  • Baik bagi perkembangan mental, moral, spiritual dan kognitif anak.
  • Pendidikan yang sesungguhnya (menyenangkan dan tidak penuh tekanan)
  • Melatih anak untuk mengapresi seni dan budaya

Masa 3 tahun pertama anak adalah sangat penting. Pada “golden ages” ini otak manusia berkembang hingga 90%. Bacakan buku anak sejak mereka dalam kandungan (terutama trisemester terakhir kehamilan) dan terus bacakan walau mereka sudah remaja. Jadikan kebiasaan bukan kewajiban.

Para peserta bersiap-siap melakukan senam muka yang bagus untuk pemanasan sebelum membacakan cerita.



4 peserta yang siap mencoba tehnik "Reading Aloud"

Para Peserta sangat antusias berlomba untuk menunjukkan kemampuannya.

Sang Pemenang pada hari ini, Ibu Syamsiah.


Terimakasih kepada seluruh pengurus Taman Bacaan Masyarakat Pejaten Village yang telah mengundang kami dari Tim Gerakan Guru Berkualitas ICMI.
Kepada seluruh peserta workshop yang telah berperan aktif semoga ilmu yang didapat hari ini bisa dipraktekkan di tempat kerja masing-masing.


No comments:

Post a Comment